sukses is simple
banyak dari kita mimpikan MENJADI ORANG SUKSES.......
......namun diluar dari kita, ada yang telah menjalani & melakukan PROSES MENJADI ORANG SUKSES..........
...." Sukses tetap dimulai dari satu langkah...MULAI SEKARANG"...........................
......namun diluar dari kita, ada yang telah menjalani & melakukan PROSES MENJADI ORANG SUKSES..........
...." Sukses tetap dimulai dari satu langkah...MULAI SEKARANG"...........................
Rabu, 23 Oktober 2013
Belajar Itu INDAH
Belajar Itu INDAH: Experiental Learning Experiential Learning sendiri kemudian disepakati sebagai istilah untuk mewadahi pengertian “Pembelajaran berba...
Senin, 21 Oktober 2013
the GREAT Professional
the GREAT Professional: Leaders, Sebuah perjalanan profesionalisme tidaklah selalu berjalan mulus, kadangkala keadaan masa sulit mampir untuk menguji kesabara...
Disaster Management
Disaster Manajemen dalam UU no 34 tahun 2007
Umum
Dengan
semakin berkembangnya dimensi dan beragamnya tugas yang harus dihadapi oleh
militer saat ini, maka tugas operasi militer selain perang menjadi sangat
dominan dan menjadi prioritas utama dalam kegiatan saat ini, tugas militer saat
ini lebih banyak dihadapkan kepada tugas-tugas operasi militer selain perang
seperti operasi melawan pemberontakan, tugas mengatasi kejahatan lintas Negara,
tugas-tugas bantuan, tugas-tugas kemanusiaan maupun melaksanakan misi dan penugasan pasukan perdamaian. Untuk itulah setiap
personil TNI dalam hal ini TNI Kesad dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan
OMSP (Operasi Militer Selain Perang) tersebut secara profesional dan sesuai
dengan lingkup perkembangan yang terjadi saat ini. Oleh karenanya kemahiran dan
kemampuan setiap prajurit TNI AD harus
senantiasa dapat ditingkatkan dan dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan OMPS
tersebut secara profesional, hal ini menuntut konsekwensi bagi Organisasi TNI
AD untuk dapat membina dan mengembangkan kebijakan yang diambil dalam mencapai
kemampuan melaksanakan OMPS bagi prajurit secara handal.
Ruang
Lingkup.
Optimalisasi
peran Kesehatan AD dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang, Khususnya pada
pembahasan peran Kesehatan AD dalam penanggulangan bencana alam bersekala
nasional.
Operasi
Militer : Operasi yang meliputi kegiatan terencana yang dilaksanakan oleh
satuan militer dengan sasaran waktu, tempat dan dukungan logistik yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui perencanaan terinci. Operasi militer pada
dasarnya, terdiri atas Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer
Selain Peran (OMSP)
Operasi
Militer untuk Perang (OMP) : Segala bentuk pengerahan dan penggunaan kekuatan
TNI dalam konflik bersenjata antara negara Indonesia dengan negara lain yang
didahului dengan adanya pernyataan perang.
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) : Operasi militer yang dilaksanakan bukan dalam
rangka perang dengan negara lain, tetapi untuk tugas-tugas lain seperti melawan
pemberontakan bersenjata, gerakan separatis (counter insurgency), mengatasi
kejahatan lintas negara, tugas bantuan, tugas kemanusiaan dan tugas perdamaian.
Bencana : Suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam
yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang menyebabkan
hilangnya jiwa mansuia, kerusakan harta benda dan lingkungan, serta melampaui
kemampuan dan sumberdaya masyarakat untuk menanggulanginya.
Bahaya : Suatu kejadian atau peristiwa
yang mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa manusia
atau kerusakan lingkungan.
Risiko :
Kemungkinan timbulnya
kerugian pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu
yang timbul karena suatu
bahaya menjadi bencana.
Kesiapan : Upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah-langkah yang tepat
guna dan berdaya guna.
Tanggap Darurat : Upaya yang dilakukan
segera pada saat kejadian bencana untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan,
terutama berupa penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian
.
Bantuan Darurat : Upaya untuk
memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan,
sandang, tempat tinggal sementara, perlindungan, kesehatan, sanitasi dan air
bersih.
Pemulihan :
Keputusan
dan aksi yang diambil setelah kejadian bencana dengan suatu tujuan
untuk
memulihkan atau meningkatkan kondisi kehidupan sebelum bencana dari
masyarakat
korban bencana.
Rehabilitasi :
Upaya yang diambil segera setelah kejadian bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki / memfungsikan rumah, fasilitas umum dan fasilitas sosial
serta menghidupkan kembali roda perekonomian.
Rekonstruksi : Segala usaha dan kegiatan
yang dilakukan untuk membangun kembali sarana, prasarana dan fasilitas umum
agar terhindar dari bencana sehingga menjamin berfungsinya kembali tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang makin meningkat.
Penanganan Bencana : Seluruh kegiatan
yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, sebelum, saat dan
sesudah terjadi bencana yang mencakup pencegahan, miligasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan.
Penanggulangan Bencana : Segala upaya
dan kegiatan yang dilakukan meliputi pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
pada saat sebelum terjadinya bencana serta penyelamatan pada saat terjadinya
bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana terjadi.
Mitigasi : upaya yang dilakukan untuk
menekan timbulnya dampak bencana, baik secara fisik struktural melalui
pembuatan bangunan – bangunan fisik, maupun non fisik struktural melalui
perundang – undangan dan pelatihan.
Penjinakan : segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan
memperkecil akibat – akibat yang di timbulkan oleh bencana.
Sabtu, 19 Oktober 2013
ADULT LEARNING
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mengalami
proses belajar. Salah satunya adalah belajar dari pengalaman. Banyak orang
mengatakan pengalaman merupakan pelajaran yang paling berharga, tetapi apa yang
terjadi jika seseorang tidak dapat memaknai pengalaman hidupnya? Maka orang
tersebut tidak bisa belajar dari kejadian-kejadian yang dialaminya,sehingga
hidupnya akan terasa tidak bermakna. Jadi Adult learning adalah proses
belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa untuk dapat
memaknai suatu keadaan dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata, terutama
yang berkaitan dengan dirinya sendiri.
Tujuan Adult learning
- Membentuk konsep diri pada mahasiswa
- Menambah pengalaman mahasiswa dalam menghadapi masalah
- Mengembangkan kesiapan dalam belajar mandiri bagi mahasiswa
- Menambah orientasi diri atau kepercayaan diri mahasiswa
Ciri-ciri orang yang bisa menerima konsep adult
learning
- Mempunyai pengalaman yang berbeda-beda
- Lebih suka menerima saran-saran daripada digurui
- Suka memberi perhatian terhadap hal-hal menarik
- Suka meningkatkan pemahamannya terhadap masalah yang dialaminya
- Menyenangi hal-hal yang praktis
- Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
- Selalu optimis
Langkah-langkah menerapkan adult learning
- Menciptakan iklim untuk belajar
- Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan belajar secara bersama dan saling membantu
- Merumuskan tujuan belajar
- Merancang kegiatan belajar
- Melaksanakan kegiatan belajar
- Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan bukan pasif
- Saling berbagi (sharing) pengalaman
- Mengevaluasi hasil belajar
Manfaat konsep adult learning dalam kehidupan
sehari-hari
- Dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan
- Mudah berbaur dalam kegiatan organisasi
- Dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan
- Membuat kita lebih siap ketika terjun ke masyarakat
- Membuat kita menjadi lebih mandiri
Kesulitan dalam menerapkan konsep adult
learning
Masing-masing orang dewasa berbeda-beda dalam
kemampuan belajar jika mereka tidak dapat menampilkan kemampuan seperti yang
diharapkan, kemungkinan hal itu disebabkan oleh:
Pertama, oleh
adanya perubahan fisiologi (fisik), seperti menurunnya pendengaran,
penglihatan, tenaga sehingga mempengaruhi kecepatan belajar orang dewasa.
Kedua,
perbedaan cara belajar. Disini dosen perlu membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap mahasiswa.
perbedaan cara belajar. Disini dosen perlu membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap mahasiswa.
Ketiga,
adanya perbedaan karakter. Maksudnya ada saja orang dewasa yang mempunyai sifat pendiam (menutup diri), hal ini dapat mengganggu proses belajar, misalnya diskusi.
adanya perbedaan karakter. Maksudnya ada saja orang dewasa yang mempunyai sifat pendiam (menutup diri), hal ini dapat mengganggu proses belajar, misalnya diskusi.
Definisi
Adult Learning / Dewasa Pendidikan:
Sebuah usaha koperasi non otoriter, pembelajaran informal, tujuan utama yang adalah menemukan makna pengalaman pencarian pikiran yang menggali ke akar dari prasangka yang merumuskan tingkah laku kita, sebuah teknik pembelajaran bagi orang dewasa yang membuat pendidikan berdampingan dengan mengangkat kehidupan dan karena itu hidup itu sendiri dengan tingkat petualangan percobaan.
Sebuah usaha koperasi non otoriter, pembelajaran informal, tujuan utama yang adalah menemukan makna pengalaman pencarian pikiran yang menggali ke akar dari prasangka yang merumuskan tingkah laku kita, sebuah teknik pembelajaran bagi orang dewasa yang membuat pendidikan berdampingan dengan mengangkat kehidupan dan karena itu hidup itu sendiri dengan tingkat petualangan percobaan.
Hal penting dalam pendidikan orang dewasa:
- Situasi kooperatif dan tidak autoritatif.
- Proses belajar bersifat informal.
- Tujuan utama adalah untuk memaknai pengalaman.
- Suatu proses belajar yang membuat hidup itu sendiri sebagai petualangan dalam bereksperimen.
Asumsi-asumsi mengenai Adult learners:
- Orang dewasa termotivasi untuk belajar sesuai dengan kebutuhan yang dirasakannya serta minatnya, dimana proses belajar diasumsikan dapat memenuhi kebutuhannya ini.
- Orientasi orang dewasa dalam belajar adalah life- centered.
- Pengalaman adalah sumber utama dalam proses belajar orang dewasa.
- Orang dewasa memiliki kebutuhan yang dalam untuk self-directing.
- Perbedaan individual berkorelasi dengan usia.
Tipe-tipe pembelajar:
- The Goal-oriented Learners: seseorang yang menggunakan pendidikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
- The activity-oriented: seseorang yang mengambil bagian dalam pendidikan karena menemukan makna dari apa yang dipelajarinya walaupun kadang tidak berkaitan langsung dengan aktifitasnya.
- The learning-oriented: yang mencari pengetahuan untuk pengetahuan itu semata.
Yang perlu diperhatikan dalam proses belajar orang
dewasa/ Andragogi:
- The need to know
- The learners’ self concept
- The role of the learners’ experiences
- Readiness to learn
- Orientation to learning
- •
Kebutuhan untuk mengetahui
• Para peserta didik konsep diri
• Peran pembelajar ‘pengalaman
• Kesiapan untuk belajar
• Orientasi belajar
Pendidikan orang dewasa/Andragogi berbeda dengan
pendidikan konvensional pada umumnya:
- Dalam pendidikan konvensional, pembelajar memainkan peran submisif.
- Andragogi didasari oleh asumsi bahwa pembelajar memahami kenapa ia perlu untuk belajar, memiliki tanggung jawab terhadap keputusan dan hidupnya sendiri, memulai proses belajar dengan
- sejumlah pengalaman yang sudah dimilikinya, memiliki kesiapan untuk belajar karena sesungguhnya sudah berhadapan langsung dengan obyek yang sedang dipelajarinya dan ingin menghadapinya
- secara lebih efektif, dan lebih termotivasi secara internal ketimbang eksternal.
Kunci Pengajaran Andragogi:
- Democracy
- Continuity
- Interaction
• Demokrasi
• Kontinuitas
• Interaksi
• Kontinuitas
• Interaksi
Orang
dewasa memiliki karakteristik tersendiri yang menyebabkan pola pembelajaran
yang diberikan kepada orang dewasa seharusnya memiliki perbedaan dengan
pembelajaran anak-anak. Kita perlu mempelajari ciri apa saja dan apa
implikasinya dalam pembelajaran orang dewasa. Artikel ini merupakan rangkuman
dari Downs, Perry G., “Adult: An Introduction” dalam buku Christian
education: foundations for the future
Tidak
ada garis pembatas yang jelas dalam masyarakat modern yang memberi indikasi
kapan seorang pribadi menjadi orang dewasa. Pada beberapa masyarakat primitif,
pembatas tersebut bisa berupa ritual inisiasi yang mengantar seseorang pada
masa kedewasaan. Biasanya masa dewasa dimulai pada awal duapuluhan (yang
ditandai dengan beberapa peristiwa penanda) dan berlanjut sampai akhir hidup.
Masa
dewasa adalah masa yang mengalami perubahan dan melewati tahap-tahap dan
pola perkembangan juga dan tidaklah statis seperti yang disangka oleh banyak
orang selama ini. Pola yang dapat diprediksi dalam kehidupan orang dewasa
secara struktur sosial:
- Duapuluhan – memiliki ciri keyakinan yang besar
- Tigapuluhan – sering memiliki keragu-raguan, dan mempertanyakan banyak keputusan hidup mereka
- Empat puluhan – memiliki ciri akan rasa ketergesaan yang dalam
- Lima puluhan – memiliki ciri penerimaan diri
- Setelah enam puluhan – potensi hikmat dan kekudusan dinyatakan dalam kedalaman yang lebih besar
Karakteristik
orang dewasa adalah:
- Konsep diri orang dewasa berubah, dari seseorang yang tergantung menjadi mengatur diri sendiri
- Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan pemahaman yang semakin banyak, yang berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran yang kaya
- Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan dari peran sosial
- Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah dari penerapan yang tertunda menjadi penerapan segera
Implikasinya
dalam pembelajaran orang dewasa:
- Perlu ada lingkungan yang aman bagi orang dewasa untuk bisa belajar
- Perlu ada diagnosa tentang kebutuhan dan tujuan yang diharapkan bersama dari suatu proses pembelajaran
- Perlu ada interaksi dan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran
- Perlu ada kepekaan bagaimana menyusun suatu program pembelajaran yang efektif, yang memikirkan bagaimana cara orang dewasa belajar, dan diorganisasikan untuk memaksimalkan keinginan dan kemampuan orang dewasa dalam belajar.
Langganan:
Postingan (Atom)